Bersantai sendiri
Berlindung di bawah redup pohon
Terik mentari tetap terasa
Dunia sedang membahang
Nyata begitu panas
Peluh berkumpul di dahi
Berkerut menahan hangatnya hari
Tatkala ini keliru bergumpal
Sepertinya sanubari bertingkah
Tangan bergerak mengesat lelehan peluh
Sambil ku alihkan tangan
Perlahan ku letak dekat di dada
Dan ku sentuh tempat letaknya hati
Kurasakan ia sedikit dingin
Dalam tempoh yang agak lama
Ia terlalu dingin
Hingga akhirnya membeku
Merenung dalam-dalam
Sesungguhnya….
hati ini telah beku
Beku bukan batu tapi ais
Khuatir dibiar tersentuh lagi
Kerna ia akan terus lebur
Mencair… dan hilang.
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." (al-Baqarah,2:74)
No comments:
Post a Comment